ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Malaikat Maut pernah menangis waktu mencabut nyawa seorang wanita. Kisahnya yang mengharukan tercatat dalam Tadzkirah oleh Imam Qurthubi.“Aku pernah menangis waktu mencabut nyawa seorang wanita, ” kata Malaikat Maut. “Saat itu ia baru saja melahirkan di padang pasir. Saya menangis waktu mencabut nyawanya karena mendengar bayi itu menangis dan tidak ada seseorang ada juga disana. ”
Tidak ada sepengetahuan Malaikat Maut, karena ia cuma ditugaskan untuk mencabut nyawa, Allah Subhanahu wa Ta’ala lalu menyelamatkan bayi itu dengan langkahnya sampai lalu ia tumbuh besar dan jadi seseorang ulama yang dicintaiNya.
Dalam cerita yang lain dikisahkan cerita yang tidak sama. Malaikat Maut ditugaskan mencabut nyawa seseorang wanita yang tenggelam di sungai. Yang membuatnya menangis, wanita itu mempunyai dua anak yang tetap masih kecil. Ke-2 anak itu tidak ditakdirkan meninggal dunia dunia sampai mereka selamat sampai ke tepian, bahkan juga Malaikat Maut turut membantunya menepi.
Saksikan dua anak yang masih tetap kecil itu, Malaikat Maut menangis lantaran ia harus mencabut nyawa ibunya. Mereka akan jadi anak-anak sebatang kara.
Th. untuk th. berlalu, dua anak itu setelah itu tumbuh dewasa. Dan dengan izin Allah, ke-2 anak itu keduanya sama jadi raja di dua daerah yang tidak sama.
Kita tak pernah tahu kapan Malaikat Maut akan tiba mencabut nyawa. Satu yang pasti, bakal tak ada yang bisa memajukan serta menunda kematian sesaatpun ketika Allah telah mengambil keputusan waktunya.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُم�’ لَا يَس�’تَأ�’خِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَس�’تَق�’دِمُونَ
Semasing umat memiliki batas waktu ; jadi bila sudah datang waktunya mereka tak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (juga) memajukannya. (QS. Al A’raf : 34)
قُل�’ لَا أَم�’لِكُ لِنَف�’سِي ضَرًّا وَلَا نَف�’عًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُم�’ فَلَا يَس�’تَأ�’خِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَس�’تَق�’دِمُونَ
Katakanlah : “Aku tidak berkuasa menghadirkan kemudharatan dan tdk (juga) manfaat pada diriku, tetapi apa yang diinginkan Allah”. Semasing umat memiliki ajal. Bila sudah datang ajal mereka, jadi mereka tidak bisa mengundurkannya barang sesaatpun dan tak (juga) memprioritaskan (nya). (QS. Yunus : 49)
وَلَن�’ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَف�’سًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَع�’مَلُونَ
Dan Allah sekali-kali akan tidak menangguhkan (kematian) seorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Tahu apa yang anda lakukan. (QS. Al Munafiqun : 11)
Bahkan meskipun Malaikat Maut iba juga, hal semacam itu takkan menunda kematian yang sudah dijadwalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’la.
Namun, kita juga tidak bisa demikian takut dengan hari depan anak-anak dan keturunan kita. Mereka hidup, tumbuh dan besar tidaklah lantaran kita namun atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti narasi diatas, bahkan juga ditinggal oleh orangtuanya walaupun, Allah yang akan buat perlindungan mereka.
Yang jadi perlu kita buat persiapan dan lebih kita perhatikan yakni bekal kita hadapi kematian. Siapkah kita hadapi alam barzakh. Siapkah kita hadapi hari kebangkita. Siapkah kita hadapi yaumul hisab waktu semuanya amal kita di buka di hadapan semuanya makhluk. Sudahkah kita fikirkan, bila Malaikat Maut datang lewat langkah mendadak pada kita, dimana rumah kita nantinya ; surga atau neraka?
0 Response to "MARI KITA AMBIL HIKMAHNYA DARI KISAH INI...!! MALAIKAT PENCABUT NYAWA MENANGIS SAAT CABUT NYAWA WANITA INI.. TERNYATA WANITA INI....!!"
Posting Komentar