Seorang Ayah Memanglah Tidak Menyu5u1mu, Namun Tiap Tetes Keringat Ayah Menjadi Air Susu Yang Membesarkanmu

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


Ayah Memang Tidak Menyu5u1mu, Namun Tiap Tetes Keringat Ayah Menjadi Air Susu Yang Membesarkanmu

Terkadang kita berasumsi kalau ayah kita yaitu sosok yang selalu tegar serta tidak pernah menangis. Sosok yang tidak pernah bersedih bahkan tidak mungkin saja bersedih. Namun apakah memanglah benar anggapan seperti itu?

Mungkin ibu lebih kerap menelpon setiap hari hanya untuk bertanya keadaanku, namun apakah saya tahu, kalau sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?

Sejak bayi, ibukulah yang lebih sering menggendongku. Namun apakah saya tau kalau saat bapak pulang bekerja dengan wajah yang capek ayahlah yang selalu bertanya apa yang saya kerjakan seharian, walau beliau tidak bertanya langsung kepadaku karena saking lelahnya mencari nafkah serta melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku.

Waktu saya sakit panas, bapak kerap membentakku “Sudah diberitahu, Janganlah minum es! ” Lalu saya merengut menjauhi ayahku serta menangis didepan ibu. Namun apakah saya tahu kalau ayahlah yang sebenarnya begitu kuatir dengan keadaanku, hingga beliau cuma dapat menggigit bibir menahan kesakitanku.

Saat saya remaja, saya meminta izin untuk keluar malam. Bapak dengan tegas berkata “Tidak bisa! ”Sadarkah saya, kalau ayahku cuma ingin melindungi saya, beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan saya bahkan ibuku? Lantaran untuk ayah, saya adalah suatu hal yang sangat bernilai.

Waktu saya telah dipercayai olehnya, bapak juga melonggarkan ketentuannya. Jadi kadang saya melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menanti saya diruang tamu dengan rasa cemas serta gelisah, bahkan hingga menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ”dimana, serta sedang apa saya di luar sana. ”

Setelah saya dewasa, walau ibu yang sering mengantar saya ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah saya, kalau ayahlah yang berkata : Ibu, temanilah anakmu, saya pergi mencari nafkah dahulu buat kita bersama.

Saat saya merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan kuliahku, bapak cuma mengerutkan dahi, tanpa ada menolak, beliau memenuhinya, serta hanya berpikir, kemana saya harus mencari uang tambahan, padahal gajiku hanya pas­pasan serta telah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.

Waktu saya berjaya. Ayah yaitu orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, ”anakku sekarang sudah berhasil. ”

Walau kadang saya cuma dapat membelikan pakaian koko itu juga hanya setahun sekali. Ayah akan tersenyum dengan bangga. Dalam sujud panjangnya, doa bapak juga tak kalah dengan doanya ibu, hanya bedanya ayah taruh doa itu dalam hatinya. Sampai saat kelak saya menemukan jodohku, ayahku akan sangat berhati – hati mengizinkannya.

Serta akhirnya, sampai ayah melihatku duduk di atas pelaminan berbarengan pasanganku, ayah akan tersenyum bahagia. Lalu pernahkah saya memergoki, kalau bapak pernah pergi ke belakang dan menangis? Bapak menangis karena ayah begitu bahagia. Dan beliau juga berdoa, “Ya Allah, tugasku sudah usai dengan baik. Bahagiakanlah putra putriku bersama pasangannya.

”Pesan ibu ke anak untuk seorang Ayah”

Anakku..

Memanglah ayah tidak mengandungmu, namun darahnya mengalir di darahmu, namanya melekat dinamamu…

Memang bapak tidak melahirkanmu, Memang ayah tidak menyu5u1mu, namun dari keringatnyalah setiap tetesan yang menjadi air susumu…

Anakku..

Bapak memang tidak menjagaimu setiap waktu, namun tahukah kau dalam do’anya senantiasa ada namamu disebutnya…

Tangisan bapak mungkin saja tidak pernah kau dengar lantaran dia menginginkan tampak kuat supaya kau tidak sangsi untuk berlindung di lengannya serta dadanya saat kau terasa tidak aman…

Pelukan ayahmu mungkin saja tidak sehangat serta seerat bunda, lantaran kecintaanya dia takut tidak mampu melepaskanmu…

Dia menginginkan kau mandiri, supaya saat kami tidak ada kau mampu hadapi semuanya sendiri..

Bunda cuma menginginkan kau tahu nak..

Kalau cinta bapak padamu sama besarnya dengan cinta bunda…

Anakku…

Jadi dalam dianya juga ada surga bagimu… Jadi hormati serta sayangi ayahmu senantiasa. Silakan sebarkan tulisan simpel ini pada semuanya rekanmu, agar kita semua paham rahasia besar seseorang bapak.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Seorang Ayah Memanglah Tidak Menyu5u1mu, Namun Tiap Tetes Keringat Ayah Menjadi Air Susu Yang Membesarkanmu "

Posting Komentar

Iklan 300x250